Senin, 29 Februari 2016

Terimakasih Ratih

Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Segera selesaikan tugasmu, Gilang!”
Suara Bu Tinah terdengar tepat di telingaku. Beliau memang tidak membentak, tapi kalimatnya penuh penekanan. Terdengar begitu kuat kejengkelan Bu Tinah terhadap sikapku yang tidak pernah menjadi baik apalagi santun.
Aku beranjak dari tempat dudukku. Bu Tinah pun menatapku tajam. “Mau kemana kamu?” Tanyanya dengan mata melotot. Seisi kelas menoleh ke arahku.
“Keluar. Sumpek di sini.” Jawabku datar sambil berlalu meninggalkan kelas.
Mungkin Bu Tinah sudah terlalu lelah memarahiku untuk hari ini. Beliau membiarkanku keluar begitu saja, tanpa mengejaarku. Paling juga Bu Tinah sudah hafal tempat mana yang akan kutuju.

Aku duduk di kursi kantin, tanganku menyambar keripik singkong yang ada di depanku. Aku membukanya kemudian melahap tanpa beban. Bu Siti tampak memandangiku dari balik etalase makanan.
“Pelajarannya Bu Tinah, Lang?” Tanyanya dengan tangan yang sibuk merapikan makanan.
Bu Siti sudah hafal kebiasaanku rupanya. Aku memang paling tidak betah dengan guru matematikaku itu. Dari sekian banyak guru yang membosankan di sekolah ini, dialah yang paling super membosankannya.
Tidak pernah tersenyum, garing dalam menghadirkan canda, dan tidak pernah punya tatapan ramah untukku. Yah, aku juga tidak butuh keramahannya. Kalau pun Bu Tinah bisa ramah denganku, pasti bukan keramahan tulus. Ramah abal-abal, dan itu sangat tidak k
... baca selengkapnya di Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 28 Februari 2016

Wiro Sableng #132 : Kutukan Sang Badik

Wiro Sableng #132 : Kutukan Sang Badik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BADIK SUMPAH DARAH

LEMBAH Welirang terletak di tenggara kawasan Bukit Menoreh, tak jauh dari sebuah desa kecil sepi penduduk bernama Imoyudan. Sepanjang pagi asap kuning yang berbaur dengan kabut menggantung di udara membuat pandangan mata kadang-kadang hanya bisa menembus jarak beberapa tombak saja. Bau belerang tercium di mana-mana. Siapa saja yang berada di sekitar lembah, apa lagi berani menuruni sampai ke bawah, akan mengalami sesak nafas bahkan bisa jatuh pingsan akibat sengatan uap belerang yang menyumbat jalan pernafasannya.

Namun saat itu di bibir lembah sebelah timur kelihatan sepasang muda-mudi asyik bercakap-cakap sambil memasang mata dan telinga, seolah-olah tidak terganggu oleh asap dan kabut serta-bau belerang yang begitu santar. Kalau tidak memiliki kepandaian tinggi, tidak mungkin keduanya bisa berbuat seperti itu.

Sang pemuda yang berambut gondrong berpakaian serba putih dan bukan lain adalah Pendekar 212 Wiro Sableng adanya berdiri di bibir lembah, menatap ke arah danau kecil me
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #132 : Kutukan Sang Badik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 25 Februari 2016

Kebiasaan Pesimis

Kebiasaan Pesimis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Perhatikanlah percakapan singkat antara ibu dan anaknya berikut ini. Namun sebelumnya saya akan menceritakan secara singkat latar belakang percakapan mereka. Sang ibu ternyata sedang berbelanja bersama anaknya yang berumur 8 tahun. Mereka berdua, setelah berbelanja, menuju ke tempat parkir, dimana mobil mereka diparkir. Dan inilah percakapan mereka:

Anak: Ibu, sisi mobil ini yang penyok. Ibu: Sial, Bob (suaminya) pasti marah besar.

Anak: Ayah menyuruh ibu untuk selalu memarkir mobil barunya jauh dari mobil-mobil yang lain. Ibu: Sial, hal-hal seperti ini selalu saja menimpaku. Aku sangat malas, aku hanya tidak ingin membawa barang belanjaan dari tempat yang jauh. Bodoh sekali aku ini.

Seperti yang Anda lihat dan rasakan, kejadian seperti ini terkadang menimpa seseorang, tapi bukan kejadiannya yang akan kita fokuskan pada artikel kali ini. Tapi pada percakapan sederhana dan yang terus berulang, yang kebanyakan orang lakukan ketika menghadapi sebuah masalah.

Penelitian menyebutkan, anak-anak yang belum masuk usia pubertas jauh lebih optimis daripada orang dewasa. Hal tersebut dapat kita lihat pada percakapan sang anak di atas. Sang anak dan ibunya melihat masalah yang sama, tapi sang anak lebih memfokuskan pembicaraan kepada hal-hal yang bersifat spesifik pada masalah dan bagaim
... baca selengkapnya di Kebiasaan Pesimis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 18 Februari 2016

Roh Penunggu Hutan

Roh Penunggu Hutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hari ini rasanya sendi-sendi sel tulangku terasa lepas satu persatu. Ku rebahkan tubuhku mencari sosok indah dalam lamunan, namun yang ada hanya kekosongan dan rasa muak yang tak kunjung reda. Setiap sudut di kamarku semua melihat jijik ke arahku, begitu besar kah salahku sehingga benda mati pun membenciku. Dimana lagi aku harus bersembunyi?, kamar yang selama ini aku anggap sebagai sahabat baikku seakan melihat jijik padaku. Dunia telah membenciku. Kini yang terpikirkan olehku adalah hutan di belakang rumah, hutan yang sangat lebat. Aku berharap hutan ini akan mengubur semua rasa muakku pelindung dunia yang membenciku.

Tubuhku gontai menyusuri tiap jalan sempit dengan daun-daun menggelantung seolah menarik-narik ingin menghentikan langkahku. Terus melangkah, melangkah dengan melangkah aku merasa beban-beban di pundakku mulai berguguran. Aku sibak dedaunan yang rapat tidak akan ada yang mampu menghentikanku. Perjalanan penuh emosi, yang terpikirkan di benaku hanya rasa muak entah berapa jauh kaki ini melangkah hingga ku tersadar tempat ini terasa asing olehku. Hutan dengan pohon-pohon besar, dan akar ya
... baca selengkapnya di Roh Penunggu Hutan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 13 Februari 2016

Keyakinan Itu Berjenjang

Keyakinan Itu Berjenjang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Ade Asep Syarifuddin

SEORANG sarjana lulusan sebuah perguruan tinggi swasta mengikuti sebuah training. Entah apa yang diberikan di dalam training tersebut sampai-sampai ketika selesai dia memiliki keyakinan yang sangat tinggi. Dia bilang, sekarang dirinya bisa melakukan apapun yang dia mau. Terlihat tatapan matanya antusias, penuh semangat dan sangat enerjik.

Sebulan kemudian saya bertemu lagi dengan sarjana tadi. Penampilannya jauh berbeda dengan satu bulan yang lalu. Dulu dia sangat semangat, percaya diri dan memiliki keyakinan yang kuat. Tetapi sekarang malah terlihat mengenaskan. Saya coba tanya dia dengan bahasa sederhana, “Apa yang telah terjadi?” Dengan pelan dia mengatakan, semua keyakinannya tidak terwujud karena dia memasang targat terlalu tinggi daripada kemampuan yang dimilikinya.

Ya betul sekali…. keyakinan itu tidak bisa datang dalam waktu sekejap. Butuh waktu dan proses yang cukup lama. Jika keyakinan itu datang dengan cepat, maka hilangnya juga dalam waktu yang cepat pula. Kita tidak bisa memaksakan diri kita meyakini
... baca selengkapnya di Keyakinan Itu Berjenjang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 12 Februari 2016

Aku Dia Tak Sama

Aku Dia Tak Sama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dentingan piano lagu Für Elise karangan Ludwig van Beethoven selalu ku dengar setiap ku memasuki rumah sepulang sekolah. Ya gadis anggun yang tengah melentikkan jarinya ke material putih hitam itu adekku namanya Mona, dia seumuranku namun beda 5 menit setelah ku lahir di dunia.
“Lisa” teriak mama
Tanpa meghiraukan suara itu, aku langsung masuk rumah dan hampir menaiki tangga.
“Lisa” teriakkan mama untuk kedua kalinya. Akupun berhenti sejenak dari langkah kaki yang telah menginjak tangga pertama.
“Tidak sopan! Masuk ke dalam rumah tanpa permisi, lihat baju kamu berantakan sekali, pulang jam segini dari mana saja kamu?” bentak mama cukup keras.
Tanpa berpaling badan aku menjawab “Bukan urusan mama”.
“Kamu ini maunya apa sih, selama ini mama cukup sabar menghadapi kamu. Tapi lama-kelamaan kamu semakin kurang ajar terhadap mama. Lihat itu Mona walaupun dia tak seberuntung kamu, dia bisa membuat mama bangga terhadapnya. Sedangkan kamu, Apa.. apa yang bisa mama banggakan!” hujat mama.
Itu.. itu.. dan itu.. yang setiap hari dan selalu kudengar dari perkataan mama, sungguh sakit mendengarnya. Aku selalu diam tanp
... baca selengkapnya di Aku Dia Tak Sama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 09 Februari 2016

Hati-Hati: Produk Kedelai Belum Tentu Menyehatkan

Hati-Hati: Produk Kedelai Belum Tentu Menyehatkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kedelai merupakan sumber protein tinggi, rendah lemak, dan harganya ‘murah meriah’ sehingga bisa terjangkau oleh rakyat golongan ekonomi lemah. Kedelai salah satu sumber pangan yang digolongkan dalam daftar ‘superfood’, yaitu makanan yang mengandung fitonutrisi yang tinggi, yang memberikan faedah bagi kesehatan. Di Indonesia kedelai diolah menjadi tahu, tempe, susu kedelai, taoco, maupun kecap yang merupakan makanan sehari-hari yang sehat dan murah sehingga mempunyai ‘trade mark’ bahwa makanan dari kedelai adalah makanan rakyat, terutama tahu, tempe, dan produk lainnya yang bahan mentahnya dari kedelai.

Kedelai: Sumber Protein Nabati yang Tinggi. Di negara-negara maju di Amerika Serikat dan Eropa tahu, tempe, susu kedelai, dll. menjadi makanan istimewa, terutama bagi kaum vegetarian sebagai pengganti asupan protein dari hewani. ‘Tempeh’, demikian kata untuk tempe dalam bahasa Inggris, sangat populer sehingga banyak resep yang membuat kita tertarik untuk mempraktikkan resep-resep dari menu Mexico, Amerika, Eropah, misalnya: tempe burger, pesto and tempeh quiche, lemon risotto with tempeh, tempeh chimichurri sandwich, dll. Banyak resep-resep baru yang menggoyang lidah diciptakan oleh p
... baca selengkapnya di Hati-Hati: Produk Kedelai Belum Tentu Menyehatkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 01 Februari 2016

Menghidupkan Patriotisme

Menghidupkan Patriotisme Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

21 November 2005 – 06:34    (Andrie Wongso)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 7.50 / 2 votes)

Dari satu episode sejarah hidup Sun Tzu, selain soal strategi perang, ada dua hal yang perlu kita garis bawahi. Pertama soal patriotisme atau kecintaan terhadap rakyat dan negara, dan kedua tentang pengorbanan. Dalam episode sejarah tersebut, dikisahkah tentang patriotisme yang tergambar dari pembelaan Raja Si terhadap nasib rakyat dan negerinya. Raja Si memang lemah, ceroboh, dan ini cacat bagi seorang pemimpin negara. Tapi kemuliaan yang dipertontonkan Raja Si adalah pembelaannya atas nasib rakyatnya di atas kepentingan keluarga dan pribadi. Dia rela mengorbankan kedua puteranya. Jika negara ingin eksis, kecintaan terhadap rakyat dan pengorbanan besar saja tidaklah cukup jika strateginya salah. Sementara Sun Tzu sebagai Panglima Perang menunjukkan kualitas integritasnya yang luar biasa. Berbeda dengan Raja Si yang berkorban sebagai akibat dari kecerobohannya, Sun Tzu berkorban demi strategi perangnya. Jika Raja Si berkorban dalam posisi terjepit, Sun Tzu berkorban dalam posisi menjepit. Sekali lagi, inilah letak fundamentalnya strategi perang. Seperti disampaikan Sun Tzu, dalam per
... baca selengkapnya di Menghidupkan Patriotisme Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu